Malu bertanya, sesat dalam percintaan! Jaminan bikin gemas dan geregetan.
Judul Buku :Two-faced
Penerbit : Naratama
Penulis : Pradnya Paramitha
ISBN : 978-623-92564-3-2
Halaman : 403
Harga : Rp. 99000 (Cetak)
Kelumit Cerita
Pernah punya teman yang memiliki pikiran yang lebih banyak prasangka, curiga, atau trust issue kepada pasangan? Atau itu malah kamu sendiri? Begitulah Pradnya Paramitha menceritakan kisah yang ada pada salah satu novel karyanya Two-Faced.
Bercerita tentang perempuan bernama Ganisia Abhinandha, kerap dipanggil Abhi. Salah satu junior tim kreatif desain grafis di sebuah studio bernama Consel. Kekasih Abhi, Randu Anangga, bekerja di gedung yang sama dengan Abhi sebagai Sales Manager. Abhi memiliki trust issue dengan Randu. Berawal dari ketidaksengajaan telinga Abhi mendengar obrolan sang pacar, dengan beberapa temannya. “Ya coba-coba aja, daripada jomlo. Lumayan kan, ada temen kondangan. Siapa tahu cocok”. Kalimat laknat itu tanpa Randu sadari telah menggiring pikiran-pikiran negatif Abhi untuknya. Karena merasa hanya dianggap sebagai “coba-coba” dalam berpacaran, timbullah kemarahan Abhi.
Hubungan yang dimulai dengan pendekatan secara singkat, membuat Abhi merasa terjebak dengan pikiran ketidak tulusan Randu padanya. Apalagi setelah mendengar obrolan Randu dengan teman-temannya, ketika mereka baru memulai hubungan. Ide balas dendam, akting dalam menjalani hubungan, dan pikiran negatif yang tak pernah absen setiap kali Randu bersikap manis pada Abhi. Berbagai cara telah dilakukan Abhi agar misi pemutusan hubungan dengan Randu berjalan mulus. Abhi selalu menganggap kata-kata manis Randu salah satu kelebihannya sebagai seorang marketing dan Don Juan secara bersamaan. Tapi namanya juga perempuan, sikap manis laki-laki apalagi yang memang benar-benar manis seperti Randu, seringkali membuat Abhi jungkir balik dan kelimpungan dengan hatinya sendiri.
Randu pun memiliki pikiran tersendiri dengan pacar tersayangnya tersebut. Randu memang selalu merasa ada keganjilan dengan sikap-sikap Abhi. Pada akhirnya Abhi harus memilih, untuk merelakan hubungan yang menurutnya penuh kepalsuan dan memberi hatinya kebebasan, atau tetap menjalankan hubungan yang tetap penuh dengan prasangka. Akan tetapi hati manusia tidaklah bisa berbohong J
Review
Ada yang menjadi penggemar tulisan Ka Pradnya Paramitha? Yes, I am. Sebenarnya saya penggemar golongan telat, karena baru menyelesaikan semua buku Pradnya di tahun 2021. Sejak tahun 2016, saya sudah jarang sekali berkunjung ke wattpad apalagi setelah beberapa kali kecewa dengan tulisan-tulisan yang bergaya dan bertema sama. Update penulis-penulis keren di wattpad pun jadinya ketinggalan. Dan salah satunya nih, Pradnya Paramitha. Buku pertama Pradnya yang saya baca adalah Better Than This. Karena gaya bahasa penulisan, dan kocaknya dialog atau cara berceritanya, saya jadi ketagihan membaca karya Pradnya yang lain.
Two-faced merupakan novel paling terakhir yang saya baca dari berbagai karya Pradnya. Tokoh Abhi dan Randu, keduanya berhasil membuat saya jatuh cinta. Penokohan yang digunakan terasa sangat pas, tidak sulit dibayangkan di dunia nyata. Saya bisa membayangkan bagaiman sosok Abhi yang realistis, sekaligus lucu dan manis. Pantas jika seorang Randu, yang secara fisik sepertinya good looking di mata mayoritas kaum hawa, jatuh hati secara tulus pada Abhi. Kita sekarang ini hidup di era di mana banyak yang berfikir kehidupan sosial media lebih menarik. Tapi sepertinya Abhi bukan salah satunya, dia bekerja di bidang kreatif, tetapi sangat minim informatif jika sudah berurusan dengan kehidupan sosial media. Abhi mungkin fasih dalam desain grafis dan urusan desain instagram feed, tapi dia bukan salah satu pengguna aktif platform tersebut. Berbeda dengan Randu yang seperti milenial lainnya, aktif bersosial media. Maka dari itu mereka berdua adalah pasangan dengan kombinasi yang unik.
Jujur saja, I’m madly in love with this book. Fokus tema memang pada kisah cinta si dua tokoh utama, Abhi dan Randu. Tetapi cakupan cerita bisa meluas ke issue dalam keluarga, persahabatan, dan pekerjaan tanpa dibalut intrik yang memaksa. Abhi si realistis yang selalu memiliki sejuta asusmsi negatif pada Randu, tetapi Randu yang selalu bersikap real gentleman pada Abhi. Percayalah wahai kalian perempuan, jika ada sesosok Randu di dunia nyata, kalian akan ikut jatuh cinta pada kebaikannya. Mungkin minus yang sering berganti pasangan haha. Dan itulah yang menjadi keraguan besar Abhi pada Randu. Tapi seperti ibu Abhi bilang, Randu baik, tidak terpacu masa lalu dan mau berubah lebih baik. Itu cukup.
“Yang penting sekarang sikap dia sendiri gimana? Kalau menurut Ibu, sih, orang baik itu bisa dilihat dari seberapa keras dia berusaha memperbaiki dirinya. Meski masa lalunya jelek, tapi kalau dia mau memperbaiki diri, usahanya juga patut dihargai. Ya, nggak?” –Ibu Abhi, hal 339-
Penceritaan yang mengalir dan dengan perumpaan yang lucu-lucu, novel ini benar-benar bikin gemas. Gemas dengan segala tingkah laku Abhi. Bagi saya, mungkin bias karena merasa cocok sekali dengan penulisan dan tema cerita yang ada, sesuai selera saya. Tapi disbanding novel Pradnya Paramitha yang lain, Two-faced adalah favorit saya. Karakter yang terasa real, Randu bukanlah cowok bad boy atau playboy insaf, walau memang sering berganti pasangan juga. Hanya seorang tokoh biasa yang baik, nan rupawan haha.
Walaupun Two-faced menjadi novel karya Pradnya Paramitha terfavorit saya, bukan tanpa alasan novel ini saya baca yang terakhir. Kenapa? Jujur saya kurang tertarik covernya. Ya Allah, ini novel bagus banget, tapi sampulnya pas dengan judulnya, kolaborasi yang menimbulkan efek mistis, seram T.T Selain itu, rangkaian penulisan di dalam novel, ada beberapa yang membuat saya kurang nyaman. Pemakaian tanda koma (,) yang mungkin terlalu banyak pada satu kalimat.
Akhir Kata
Two-faced,
bacaan yang akan merasa indahnya jatuh cinta dalam kegemasan. Tak terlalu berat
tetapi menyuguhkan cerita yang mungkin mudah kita bayangkan pada kehidupan
nyata. Cerita yang sederhana dengan penceritaan kocak dan mengalir, membuat si
pembaca nyaman dan ikut gemas dibuatnya. Halamanya lumayan tebal untuk novel
Indonesia dan font tulisannya pun
tergolong rapat dan kecil. Tetapi kalian tidak akan terasa membaca beratus halaman,
karena kenikmatan yang didapat dalam setiap cerita. Maka dari itu, agar urusan percintaan kalian tidak terasa penuh prasangka seperti Abhi, jangan enggan bertanya pada pasangan kalian ya :)
Terimakasih Pradnya Paramitha untuk cerita tergemasnya, ditunggu cerita gemas lainnya selain Two-faced ^^
5 dari 5 bintang deh. God, I’m so in love >_<

Komentar
Posting Komentar